Pentingnya Merge Request Template dalam Software Development
Dalam dunia pembangunan perangkat lunak, kolaborasi dan komunikasi adalah kunci. Salah satu cara untuk memastikan kolaborasi efisien adalah melalui penggunaan “merge request” atau MR. Dan seperti alat atau proses lainnya, ada cara untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi MR — melalui penggunaan template. Dalam artikel ini, saya akan mengeksplor pentingnya merge request template dalam software development.
Apa Itu Merge Request?
Sebelum kita menyelami template MR, mari pahami apa itu merge request. Dalam pengembangan perangkat lunak yang menggunakan sistem kontrol versi seperti Git, MR adalah mekanisme yang memungkinkan developer untuk meminta perubahan yang mereka buat pada cabang (branch) tertentu untuk digabungkan dengan cabang target, biasanya ‘main’ atau ‘master’.
Mengapa Template MR Penting?
- Konsistensi: Dengan template, setiap MR yang diajukan akan memiliki format yang sama, sehingga memudahkan anggota tim lain untuk memahami dan mereview perubahan tersebut.
- Komunikasi yang Lebih Baik: Sebuah template memastikan bahwa informasi penting tidak terlewat. Informasi seperti tujuan perubahan, cara mengujinya, atau potensi dampak pada bagian lain dari sistem bisa disertakan dalam template.
- Peningkatan Kualitas: Saat developer diminta untuk mengisi bagian-bagian tertentu dari template, mereka akan lebih mungkin untuk mempertimbangkan berbagai aspek dari perubahan mereka, seperti pengujian, dokumentasi, dan integrasi.
- Penghematan Waktu: Meskipun mungkin memerlukan sedikit waktu tambahan untuk mengisi template, hal ini akan menghemat waktu dalam proses review. Reviewer akan mendapatkan semua informasi yang mereka butuhkan untuk memahami dan menilai PR.
Komponen Utama dari Template MR yang Efektif:
- Deskripsi Singkat: Sebuah ringkasan dari apa yang dilakukan oleh PR.
- Latar Belakang: Konteks atau masalah yang mendorong perubahan. Mengapa MR ini diperlukan?
- Solusi: Gambaran umum dari perubahan yang telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
- Cara Mengujinya: Langkah-langkah untuk menguji perubahan untuk memastikan semuanya berfungsi seperti yang diharapkan.
- Dampak Potensial: Adakah perubahan yang dapat mempengaruhi bagian lain dari sistem? Adakah perubahan database, API, atau ketergantungan lainnya yang harus diperhatikan?
- Screenshot atau GIF: Visualisasi dari perubahan, terutama bila berkaitan dengan UI.
- Catatan Tambahan: Apa pun yang mungkin perlu diketahui oleh reviewer, tetapi tidak masuk dalam kategori di atas.
Contoh Implementasi Template MR pada Mata Kuliah PPL di Repository Siak Reborn
Dalam konteks pendidikan tinggi, penggunaan template MR juga dapat sangat bermanfaat ketika mengerjakan proyek yang berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak. Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh template MR yang digunakan dalam mata kuliah PPL untuk repository Siak Reborn:
Pull Request Description Template
Related Issue(s):
Fixes #123
Related to #456
Overview:
This PR introduces changes to the authentication mechanism to enhance security and adds a new dashboard feature.
Changes:
1. Refactored the auth module to use OAuth2.
2. Added a new route for the dashboard at /dashboard.
3. Updated relevant unit tests.
Screenshots (if applicable):
Attach or embed images showing the UI changes.
How to Test:
1. Navigate to the login page and ensure the OAuth2 flow is triggered.
2. Once logged in, visit /dashboard to see the new feature.
3. Run the test_auth and test_dashboard unit tests.
Checklist:
[ ] Code has been tested locally.
[ ] Updated documentation.
[ ] PR title is clear and descriptive.
[ ] Performance impacts were analyzed.
Breaking Changes:
None.
Feedback Requested:
1. Are there any potential risks in the OAuth2 flow?
2. Suggestions for optimizing the dashboard load time.
Template seperti ini kemudian dibuat folder sendiri di dalam repository, seperti .gitlab/merge_request_templates/merge_request_template.md
Kemudian, penggunaannya di gitlab bisa dipakai saat ingin melakukan merge request.
Kesimpulan:
Merge request template bukan hanya tentang estetika atau konsistensi; ini adalah tentang meningkatkan kualitas proses pengembangan perangkat lunak. Dengan mengadopsi template MR, tim akan mengalami komunikasi yang lebih baik, review yang lebih efisien, dan pada akhirnya, produk perangkat lunak yang lebih berkualitas.